Rekan Mediaku ... tak terasa kita sudah menginjak lagi bulan februari 2016, disini ada satu hari yang diaggap sakral dan spesial bagi sebagian orang, yap..... Valentine’s Day (hari kasih sayang) yang membius sebaian besar kaum muda dunia, termasuk di Indonesia. sebenarnya fakta apa yang mendasari Valentine’s Day ini??? MediaKu coba merangkumnya dari beberapa sumber yang mungkin menjadi dasar referensi untuk rekan semua.... apapun pendapat rekan semua mengenai ulasan dibawai ini semuanya kembali kepada anda.....
1. Valentine’s Day adalah sebuah mitos yang tak berdasar
Valentine’s Day
konon berasal dari kisah hidup seorang Santo (orang suci dalam
Katolik) yang rela menyerahkan nyawanya demi cinta orang lain. Nama
orang tersebut adaah Santo Valentinus. Namun sejarah gereja sendiri
tidak menemukan siapa sesungguhnya sosok Santo Valentinus. Bahkan
banyak yang mengakui bahwa kisah ini tidak berdasar dan diyakini hanya
merupakan mitos atau dongeng belaka. Gereja sebenarnya telah
mengeluarkan surat larangan bagi pengikutnya untuk ikut-ikutan
merayakan ritual tak berdasar ini, walaupun dahulu ada beberapa pendeta
yang malah melanggengkan ritual adopsi Lupercalian Festival ini
dengan “bungkus kekristenan”, di antaranya adalah Kaisar Konstantin
sebagai Paus Pertama dan Paus Gregory I. Bahkan Paus Gelasius I (496
M) menjadikan Lupercalian Festival sebagai perayaan gereja dengan
memunculkan mitos Santo Valentinus yang meninggal pada tanggal 14
Februari.
Saat ini ada tiga versi tentang cerita orang
yang dianggap bernama Valentine yang meninggal pada tanggal 14
Februari. Seorang diantaranya dilukiskan sebagai orang yang mati pada
masa kekuasaan Kaisar Romawi, namun ini pun tidak pernah dijelaskan
secara detail siapa sesungguhnya tokoh St. Valentine yang dimaksud.
Juga dengan kisahnya yang tak pernah diketahui ujung pangkalnya karena
tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Tiga nama Santo yang
menjadi martir tersebut adalah seorang Pastur di Roma, seorang uskup
Interamna (modern Terni), dan seorang martir di provinsi Romawi Afrika.
Hubungan ketiganya dengan Hari Valentine juga tidak jelas.
2. Valentine’s Day telah diadopsi menjadi budaya gereja
Banyak
yang percaya dan yakin bahwa Hari Valentine merupakan salah satu hari
raya agama Kristen, bahkan mengagungkannya setelah natal. Namun ada
beberapa yang menyatakan bahwa Hari Valentine sama sekali tidak ada
dalam Injil, baik Injil Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Hari
Valentine merupakan hasil adopsi Lupercalian Festival yang dilakukan
oleh Paus Gelasius, yang sebenarnya telah dihapus oleh gereja pada tahun
1960-an. Pengapdosian tradisi dan kepercayaan Paganisme di Roma ini
dilakukan oleh para penginjil agar masyarakat kota tersebut mau
menerima kekristenan. Usaha ini tidak sia-sia, terbukti dengan
diterimanya Kristen sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi dalam masa
Kekaisaran Konstantin.
3. Valentine’s Day adalah sebuah tradisi jahiliyyah modern
Jahl,
menurut Ibnu Taimiyyah berarti “yang tidak memiliki atau tidak
mengikuti ilmu.” Selanjutnya, “Orang yang tidak tahu haq (kebenaran)
adalah jahil ringan. Dan jika ia meyakini sesuatu sesuatu yang
bertentangan dengan haq sebagai suatu kebenaran, maka ia disebut jahil
murakkab (tolol kuadrat). Sama halnya, orang yang mengamalkan sesuatu
yang bertentangan dengan haq, ia disebut jahil sekalipun orang tersebut
tahu bahwa yang diamalkannya itu bertentangan dengan haq.
Al-Qur’an
tidak mendefinisikan istilah jahiliyyah dalam pemaknaan ruang dan
waktu, tetapi lebih kepada pemaknaan akidah dan sikap hidup umat-Nya.
Muhammad Quthb dalam kitab Ru’yah Islamiyah liahwalil ‘Alamil Mu’ashir
(Darul Wathon li an-nasyari, 14411 H/1991 M) yang diterbitkan oleh
edisi Indonesianya oleh Yayasan SIDIK pada April 1996 menegaskan:
“Jahiliyyah tidak terbatas pada zaman dan tempat serta komunitas atau
bangsa tertentu. Ia menyangkut tashawwur tertentu dan suluk tertentu.
Ia merupakan persepsi dan pola sikap. Kapan dan di mana saja terdapat
tashawwur dan suluk jahiliyyah, maka dia adalah jahiliyyah, tidak
peduli pada zaman, tempat, dan bangsa apa saja.
Hari
Valentine meski dibungkus dengan cokelat, bunga, dan hiasan-hiasan yang
menarik hati, sesungguhnya ia adalah adopsi dari budaya mengumbar
syahwat milik kaum Pagan Roma, Lupercalian Festival, yang tidak ada
dasarnya sama sekali. Inilah salah satu bentuk kejahiliyyahan modern.
Siapa pun yang merayakannya dengan dalih apa pun, maka ia telah
melakukan suatu bentuk kebodohan (al-jahl) dan pantas diberi gelar
sebagai kaum jahiliyyah.
4. Valentine’s Day haram hukumnya
Berpartisipasi
sekecil apa pun dalam perayaan Valentine, bahkan sekedar
mengucapkannya, adalah haram hukumnya. Inilah dalil-dalil yang secara
jelas mengharamkan Valentine.
Allah berfirman
dalam QS. Al Maaidah ayat 51 yang artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani
menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi
sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka
menjadi pemimpin, maka sesnungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang
dzalim.“
“Dan janganlah kamu mengikuti
apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati, semuanya akan diminta pertanggungjawaban.” (QS.
Al Isra’ : 36)
Rasulullah SAW dalam suatu
haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Daud dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar
menyatakan, “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari
kaum tersebut.”
“Barangsiapa melakukan amal yang tiada didasari perintahku (Qur’an dan Sunnah), maka amal perbuatannya tertolak.” (HR. Ahmad)
Itu menurut beberapa sumber yang MediaKu rangkum untuk rekan-rekan, dan keputusan tentunya kembali pada rekan-rekan semua....
0 Response to "VALENTINE’S DAY"
Post a Comment